Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan tumbuhan dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Ekologi ada berbagai macam di antaranya adalah
1. Ekologi dalam Politik
Ekologi menimbulkan banyak filsafat yang amat kuat dan pergerakan politik – termasuk gerakan konservasi, kesehatan, lingkungan dan ekologi yang kita kenal sekarang. Saat semuanya di gabungkan dengan gerakan perdamaian dan Enam asa, di sebut gerakan hijau. Umumnya, mengambil kesehatan ekosistem yang pertama pada daftar moral manusia dan prioritas politik, seperti jalan buat kesehatan manusia dan keharmonisan, dan ekonomi yang lebih baik.
2. Ekologi dalam Kacamata Antropologi
Terkadang ekologi di bandingkan dengan antropologi, sebab keduanya menggunakan banyak metode buat mempelajari satu hal yang kita tak bisa tinggal tanpa itu. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita di pengaruhi lingkungan kita, ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita.
Beberapa orang berpikir mereka hanya seorang ilmuwan, namun paradigma mekanistik bersikeras meletakkan subyek manusia dalam kontrol objek ekologi – masalah subyek-obyek. Namun dalam psikologi evolusioner atau psikoneuroimunologi misalnya jelas jika kemampuan manusia dan tantangan ekonomi berkembang bersama, Dengan baik ditetapkan Antonie de Saint-Exupery: “Bumi mengajarkan kita lebih banyak tentang diri kita daripada seluruh buku. Karena itu menolak kita. Manusia menemukan dirinya sendiri saat ia membandingkan dirinya terhadap hambatan”.
Beberapa Cabang Ilmu dri Ekologi
Karena sifatnya yang masih sangay luas, maka ekologi mempunya beberapa cababng ilmu yang lebih fokus, yaitu:
1. Behavioural ecology
2. Communitu ecology or synecelogy
3. Ecophysiology
4. Ecosystem ecology
5. Evolotionary ecology
6. Global ecology
7. Human ecology
8. Population ecology
Ilmu lingkungan atau Environmental
Science (ES) merupakan suatu ilmu
yang mempelajari interaksi antara komponen-komponen fisik, kimia dan biologi
yang ada di lingkungan serta merupakan suatu displin ilmu yang saling
melengkapi dengn ilmu alam, ilmu teknik dan ilmu sosial. Dalam keterkaitannya
dengan ilmu lingkungan, ES berfokus
pada polusi dan penurunan kualitas lingkungan yang berhubungan dengan aktivitas
manusia berpengaruh pada perubahanbiologis dan lingkungan berkelanjutan, serta
melibatkan aspek ilmu ekonomi, ilmu hukum dan ilmu-ilmu sosial. Keseluruhan
aspek ilmu tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan
berpengaruh pada lingkungan.
Ilmu lingkungan dalam konteks arsitektur erat dengan istilah
Eclogical Design atau Arsitektur Ekologis, dimana dalam setiap
perencanaan arsitektur selalu mempertimbangkan kaidah atau aspek lingkungan
yang ada untuk dapat memberikan kontribusi di dalam pembangunan sehingga mampu
meminimalkan dampak negatif dalam pembangunan demi kelestarian lingkungan dan
alam tetap terjaga. Dalam hal ini konteks ilmu lingkungan tidak terlepas dari
prilaku manusia itu sendiri sebagai suatu komponen lingkungan yang paling
dominan karena manusia senantiasa mengolah, mengambil dan mengembangkan sesuatu
yang ada di alam itu sendiri, Untuk mencapai keseimabangan lingkungan tentu
diperlukan kesadaran dari manusia agar merasa memiliki dan mencintai segenap
makhluk hidup dan alam lingkungannya sebagai tmpat hidupnya.
Klik disini untuk power pointnya
* Isu – Isu
Tentang Perusakan Lingkungan Dewasa Ini
Beberapa isu
– isu tentang perusakan lingkungan yang sedang gencar – gencarnya dibahas oleh
berbagai pihak yang peduli dan prihatin akan kondisi lingkungan saat ini sedang
menjadi topik dunia. Berbagai jenis revolusi dan gerakan cinta lingkungan telah
digerakkan untuk menjadi sesuatu yang benar – benar dipikirkan untuk masa
depan. Seperti contoh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Green Peace,
Green Light, Green Movie Community, dan sebagainya. Berbagai inti
permasalahan lingkungan digali dari segi sosial, politik, hukum dan ekonomi.
Karena keseluruhan aspek ilmu menimbulkan sebab dan akibat yang saling
berhubungan dengan lingkungan. Dalam Majalah Sustainable Constuction
dijelaskan apa saja yang menjadi penyumbang perusakan lingkungan, dantaranya :
1.
Pertambahan jumlah populasi manusia dimuka bumi
Jumlah
penduduk yang terus bertambah menyebabkan semakin sesaknya populasi penduduk
dunia, hal ini menyebabkan bumi tidak sanggup lagi menampung ledakan populasi
yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Kepadatan penduduk menyebabkan
kebutuhan konsumsi semakin tinggi. Berbagai rentetan sosial seperti
pengangguran, kelaparan, serta penyakit – penyakit lain yang timbul akibat
lingkungan pemukiman yang tidak layak huni.
2. Eksploitasi
dan konsumsi sumber daya yang berlebihan
Keinginan manusia untuk meningkatkan kenyamanan hidup menyebabkan mereka selalu ingin mengambil sumber daya alam secara terus – menerus, selain itu dituntut pula dengan kecepatan yang semakin lama semakin tinggi. Adanya teknologi menyebabkan perubahan gaya hidup, dan sekarang manusia tidak puas memiliki hunian secukupnya. Hal ini berdampak pada pemikiran mereka untuk menggunakan tanah semaksimal mungkin untuk bangunan karena harga tanah yang semakin menjulang tinggi. Lama kelamaan ruang terbuka hijau akan semakin berkurang.
Keinginan manusia untuk meningkatkan kenyamanan hidup menyebabkan mereka selalu ingin mengambil sumber daya alam secara terus – menerus, selain itu dituntut pula dengan kecepatan yang semakin lama semakin tinggi. Adanya teknologi menyebabkan perubahan gaya hidup, dan sekarang manusia tidak puas memiliki hunian secukupnya. Hal ini berdampak pada pemikiran mereka untuk menggunakan tanah semaksimal mungkin untuk bangunan karena harga tanah yang semakin menjulang tinggi. Lama kelamaan ruang terbuka hijau akan semakin berkurang.
3.Sumber
daya yang tak terbaharukan
Gas bumi dan
biji besi merupakan dua contoh sumber daya yang tak terbaharukan. Kayu
merupakan salah satu sumber daya yang sangat lama terbaharukan dan kini kayu
menjadi material yang tidak sustainable karena tidak mudah terbaharukan.
Eksploitasi besar-besaran menyebabkan kita kehabisan sumber daya dengan sangat
cepat. Kasus kebakaran, pencurian dan penebangan pohon mengakibatkan hutan
tidak sanggup lagi menyerap CO2 dan mengolahnya menjadi H2O.
4. Proses pengolahan dan transportasi
Proses pengolahan dan pengangkutan bahan mentah yang bersumber dari alam
menyebabkan perlunya energi dan bahan bakar yang sangat banyak. Yang pada
akhirnya berakibat timbulnya emisi atau gas buangan hasil proses pembakaran
energi.
5. Pemanasan
Global
Konsumsi manusia dalam pengambilan sumber daya, penggunaan transportasi, kapadatan penduduk, pembabatan hutan dan lain sebagainya menyebabkan meningkatnya konsentrasi CO2. Atmosfer di lapisan bumi menjadi menipis dan semakin tebalnya kadar CO2 di udara, sehingga panas matahari terperangkap yang kemudian menyebabkan terganggunya pelepasan panas dari bumi ke luar atmosfer. Hal inilah disebut dengan pemanasan global atau Global Warming, dengan efek yang menyebabkan perubahan iklim yang cukup drastis.
Konsumsi manusia dalam pengambilan sumber daya, penggunaan transportasi, kapadatan penduduk, pembabatan hutan dan lain sebagainya menyebabkan meningkatnya konsentrasi CO2. Atmosfer di lapisan bumi menjadi menipis dan semakin tebalnya kadar CO2 di udara, sehingga panas matahari terperangkap yang kemudian menyebabkan terganggunya pelepasan panas dari bumi ke luar atmosfer. Hal inilah disebut dengan pemanasan global atau Global Warming, dengan efek yang menyebabkan perubahan iklim yang cukup drastis.
Klik disini untuk power pointnya
Kesimpulan
Jadi setelah saya membaca dan memahami tentang ekologi dan ilmu lingkungan, seharusnya teori ini bisa di terapkan di kehidupan kita sehari-hari dalam menjalankan segala aktifitas di manapun kita berada. Budaya lingkungan yang ada di sekitar kita seharusnya kita lestarikan, rawat dan lindungi untuk bekal masa depan anak kita agar tidak terjadi lagi yang namanya global warming. Manusia itu makhluk yang serakah tapi jangan sampai kita juga ikutan serakah. mudah-mudahan suatu saat nanti manusia akan tahu pentingnya alam yang ada di sekitarnya, jangan sampai kita menyesal di kemudian hari. Maka dari itu tanamkan budi pekerti kepada alam dengan cara menanam pohon sebanyak-banyaknya agar bisa mengurangi global warming.
Jadi setelah saya membaca dan memahami tentang ekologi dan ilmu lingkungan, seharusnya teori ini bisa di terapkan di kehidupan kita sehari-hari dalam menjalankan segala aktifitas di manapun kita berada. Budaya lingkungan yang ada di sekitar kita seharusnya kita lestarikan, rawat dan lindungi untuk bekal masa depan anak kita agar tidak terjadi lagi yang namanya global warming. Manusia itu makhluk yang serakah tapi jangan sampai kita juga ikutan serakah. mudah-mudahan suatu saat nanti manusia akan tahu pentingnya alam yang ada di sekitarnya, jangan sampai kita menyesal di kemudian hari. Maka dari itu tanamkan budi pekerti kepada alam dengan cara menanam pohon sebanyak-banyaknya agar bisa mengurangi global warming.
sumber
1.http://rendr4.wordpress.com/2009/08/12/pengertian-ekologi/
2. http://luhputuwidhiari.blogspot.com/2009/09/ilmu-lingkungan-environmental-science.html
3. http://www.youtube.com/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar