Remaja sering gagal membuat prioritas kebugaran dan
kesehatan setelah meninggalkan rumah dan tinggal di kota lain untuk kuliah.
Kehidupan sehari-hari seperti makan dengan diet seimbang dan olahraga yang
cukup sering tidak dipenuhi.
Apalagi kebanyakan remaja ketika memasuki kehidupan mahasiswa seringkali meninggalkan rumah dan menjadi anak kos. Di mana kehidupan anak kos identik dengan gaya hidup yang kurang teratur dan kurang sehat. Anak kos seringkali tidak memenuhi kebutuhan asupan makanan sehat dan olahraga.
"Remaja yang aktif secara fisik cenderung tetap aktif selama hidupnya. Transisi dari remaja akhir hingga masa dewasa awal merupakan penurunan paling dramatis dalam aktivitas fisik pada hampir seluruh kehidupan seseorang. Peningkatan aktivitas pada orang dewasa cukup penting. Masa tersebut adalah periode kritis di mana kita benar-benar dapat mengintervensi," kata Dr. Matthew Kwan, seorang peneliti di McMaster University, Ontario, Kanada seperti dilansir dari HealthNews, Rabu (4/1/2012).
Masa transisi dari remaja menuju awal dewasa secara signifikan membentuk kebiasaan hingga usia tua. Maka remaja yang aktif secara fisik cenderung akan tetap aktif selama hidupnya. Sehingga menjaga kebiasaan aktivitas fisik rutin adalah sangat penting.
Dengan olahraga rutin juga dapat memiliki beberapa manfaat seperti dikutip dari MayoClinic, antara lain:
1. Menjaga berat badan tetap dalam rentang normal.
2. Mencegah penyakit.
3. Meningkatkan mood.
4. Meningkatkan energi.
5. Mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.
Sebuah studi terbaru telah dilakukan yang melibatkan 683 remaja Kanada dengan usia 12-15 tahun. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa, terjadi penurunan 24 persen dalam aktivitas fisik dari remaja ke dewasa awal. Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan penurunan signifikan antara remaja laki-laki yang memasuki universitas atau perguruan tinggi.
Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam American Journal of Preventive Medicine. Penurunan aktivitas fisik juga biasanya bersamaan dengan perilaku berisiko lainnya, seperti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
"Ketika memasuki kehidupan universitas, seringkali mahasiswa melupakan kebutuhan olahraga. Perempuan, yang kurang aktif secara fisik saat menjadi mahasiswa, hanya menunjukkan penurunan sederhana dalam aktivitas fisik. Hal tersebut mungkin karena perempuan mengalami penurunan terbesar dalam aktivitas fisik sebelumnya masa remaja," kata Dr. Kwan.
Apalagi kebanyakan remaja ketika memasuki kehidupan mahasiswa seringkali meninggalkan rumah dan menjadi anak kos. Di mana kehidupan anak kos identik dengan gaya hidup yang kurang teratur dan kurang sehat. Anak kos seringkali tidak memenuhi kebutuhan asupan makanan sehat dan olahraga.
"Remaja yang aktif secara fisik cenderung tetap aktif selama hidupnya. Transisi dari remaja akhir hingga masa dewasa awal merupakan penurunan paling dramatis dalam aktivitas fisik pada hampir seluruh kehidupan seseorang. Peningkatan aktivitas pada orang dewasa cukup penting. Masa tersebut adalah periode kritis di mana kita benar-benar dapat mengintervensi," kata Dr. Matthew Kwan, seorang peneliti di McMaster University, Ontario, Kanada seperti dilansir dari HealthNews, Rabu (4/1/2012).
Masa transisi dari remaja menuju awal dewasa secara signifikan membentuk kebiasaan hingga usia tua. Maka remaja yang aktif secara fisik cenderung akan tetap aktif selama hidupnya. Sehingga menjaga kebiasaan aktivitas fisik rutin adalah sangat penting.
Dengan olahraga rutin juga dapat memiliki beberapa manfaat seperti dikutip dari MayoClinic, antara lain:
1. Menjaga berat badan tetap dalam rentang normal.
2. Mencegah penyakit.
3. Meningkatkan mood.
4. Meningkatkan energi.
5. Mendapatkan kualitas tidur yang lebih baik.
Sebuah studi terbaru telah dilakukan yang melibatkan 683 remaja Kanada dengan usia 12-15 tahun. Hasil penelitian tersebut menemukan bahwa, terjadi penurunan 24 persen dalam aktivitas fisik dari remaja ke dewasa awal. Hasil penelitian tersebut juga menunjukkan penurunan signifikan antara remaja laki-laki yang memasuki universitas atau perguruan tinggi.
Hasil penelitian tersebut telah dipublikasikan dalam American Journal of Preventive Medicine. Penurunan aktivitas fisik juga biasanya bersamaan dengan perilaku berisiko lainnya, seperti merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol.
"Ketika memasuki kehidupan universitas, seringkali mahasiswa melupakan kebutuhan olahraga. Perempuan, yang kurang aktif secara fisik saat menjadi mahasiswa, hanya menunjukkan penurunan sederhana dalam aktivitas fisik. Hal tersebut mungkin karena perempuan mengalami penurunan terbesar dalam aktivitas fisik sebelumnya masa remaja," kata Dr. Kwan.
Sumber : http://www.detikhealth.com/read/2012/01/04/144321/1806600/1301/mahasiswa-sering-melupakan-kebutuhan-olahraga