Dari semasa saya kecil saya mempunyai banyak cita-cita yang akan saya raih. Tapi seiring berjalannya waktu saya tidak mempunyai cita-cita karena saya rasa cita-cita itu sepertinya mustahil buat saya ciptakan dengan tangan saya. Saya berfikir bahwa semua teman-teman saya semuanya mempunyai cita-cita. Akhirnya setelah SMU pun saya belum tahu apa cita-cita saya. Tapi untungnya waktu SMU saya mempunyai bayangan akan cita-cita saya kelak di masa depan nanti.
Saya berniat akan menjadi arsitek. Awalnya saya mengira cita-cita saya menjadi arsitek itu mustahil tapi setelah saya pikir-pikir inilah cita-cita yang sesuai dengan kemampuan saya karena saya bisa menggambar bidang yang lurus. Dari garis lurus itu akan menghasilkan rumah ataupun gedung. Saya berfikir kalau saya biasa menjadi arsitek maka saya tidak akan meminta orang untuk menggambar rumah yang saya mau, saya bisa menggambar saya semau saya sesuai dengan keinginan saya. Dan terlebih lagi saya bisa menghemat biaya dengan tidak membayar orang yang akan membuat rumah saya karena saya sendirilah yang membuat desain rumah tersebut.
Saya masuk elektro karena saya tertarik dengan listrik. Saya berfikir kalau seandainya saya belajar tentang listrik maka saya akan bisa aliran listrik semau saya dengan ilmu yang saya dapatkan nanti. Saya bisa membuat listrik rangkain paralel yang seharusnya itu di buat seri jadi akan menjadi hemat jika menggunakan paralel.