Minggu, 30 Oktober 2011

Sumber Daya Alam


*Landasan Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah segala sesuatu yang ada di dalam dan dimanfaatkan untuk kebutuhan manusia. Sumber daya alam dapat dibagi menjadi dua, yaitu:

a.  Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (biotik)
Sumber daya alam yang dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang dapat diusahakan kembali keberadaanya dan dapat di pergunakan secara terus-menurus. Contoh : air udara, tanah, hewan dan tumbuhan.

b. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (abiotik)

Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui adalah sumber daya alam yang jika dipergunakan secara terus-menerus akan habis. Sebagian besar bahan tersebut berasal dari barang tambang, contoh: minyak bumi, batu bara, emas, perak, besi, nikel dan timah.

*Kebijaksanaan Sumber Daya Alam
Krisis lingkungan hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat langsung dari pengelolaan lingkungan hidup yang “nir-etik”. Artinya, manusia melakukan pengelolaan sumber-sumber alam hampir tanpa peduli pada peran etika. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa krisis ekologis yang dihadapi umat manusia berakar dalam krisi etika atau krisis moral. Umat manusia kurang peduli pada norma-norma kehidupan ataumengganti norma-norma yang seharusnya dengan norma-norma ciptaan tanpa menggunakan hati nurani. Alam begitu saja dieksploitasi dan dicemari tanpa merasa bersalah. Akibatnya terjadi penurunan secara drastis kualitas sumber daya alam seperti lenyapnya sebagian spesies dari muka bumi, yang diikuti pula penurunan kualitas alam. Pencemaran dan kerusakan alam pun akhirnya mencuat sebagai masalah yang mempengaruhi kehidupan sehari-sehari manusia.

Pengelolaan lingkungan hidup adalah upaya terpadu untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup diselenggarakan dengan asas tanggung jawab negara, asas keberlanjutan, dan asas manfaat bertujuan untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup dalam rangka pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia seutuhnya yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pembangunan berkelanjutan yang berwawasan lingkungan hidup upaya sadar dan terencana, yang memadukan lingkungan hidup, termasuk sumber daya ke daam proses pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan masa depan.

*Daya Dukung Lingkungan
Daya dukung lingkungan hidup adalah kemampuan lingkungan hidup untuk mendukung perikehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Pengertian (konsep) dan rung daya dukung lingkungan menurut UU no 23/1997. Menurut Soemarwoto (2001), daya dukung lingkungan pada hakekatnya adalah daya dukung lingkungan almiah,yaitu berdasarkan biomas tumbuhan dan hewan yang dapat dikumpulkan dan ditangkap per satuan luas dan waktu di daerah itu. Menurut Khanna (1999), daya dukung lingkungan menjadi 2 komponen, yaitu kapasitas penyediaan (supportivecapacity) dan kapasitas tampung limbah (assimilative capacity).
Definisi daya dukung lingkungan/carrying capacity :
a. Jumlah organisme atau spesies khusus secara maksimum dan seimbang yang dapat didukung oleh suatu lingkungan.
b.  Jumlah penduduk maksimum yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut.
c.  Jumlah makhluk hidup yang dapat bertahan pada suatu lingkungan dalam periode jangka panjang tanpa membahayakan lingkungan tersebut.
d. Jumlah populasi maksimum dari organisme khusus yang dapat didukung oleh suatu lingkungan tanpa merusak lingkungan tersebut.

*Pengelolaan Sumber Daya Alam

Pengelolaan sampah adalah pengumpulan, pengangkutan, pemrosesan, pendaur-ulangan atau pembuatan dari material sampah. Pengelolaan sampah bisa melibatkan zat padat, cair dan gas atau radioaktif dengan metoda dan keahlian khusus untuk masing-masing jenis zat. Praktek pengelolaan sampah berbeda-beda antara negara maju dan negara berkembang, berbeda juga antara perumahan dengan daerah industri. Pengelolaan sampah yang tidak berbahaya dari pemukiman dan institusi di area metropolitan biasanya menjadi tanggung jawab pemerintah daerah, sedangkan untuk sampah dari area komersial dan industri biasanya ditangani oleh perusahaan pengolah sampah. Manfaat pengelolaan sampah:
1. Penghematan sumber daya alam
2. Penghematan energi
3. Penghematan lahan TPA
4. Lingkungan asri
5. Mengurangi pencemaran



*Sumber :
Chisholm, Sallie.2007. Ekologi. Jakarta:Rineka Cipta
Tirtharaharja, Umar. 2005. Sumber Daya Alam. Jakarta:Bumi Aksara
Sulkarnain,H. 2009. Populasi. Jakarta:Bumi Aksara
http://werdhapura.penataanruang.net/index.php?option=com_jfusion&jfile=doku.php&id=isu_strategis%3Bdaya_dukung_lahan&Itemid=10&jfile=doku.php&id=isu_strategis;daya_dukung_lahan&do=backlink

Rabu, 12 Oktober 2011

Ekologi dan Ilmu Lingkungan

Ekologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme dengan lingkungannya dan yang lainnya. Berasal dari kata Yunani oikos ("habitat") dan logos ("ilmu"). Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya. Dalam ekologi, kita mempelajari makhluk hidup sebagai kesatuan atau sistem dengan lingkungannya.

Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor biotik antara lain suhu, air, kelembapan, cahaya dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan tumbuhan dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas dan ekosistem yang saling mempengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan. Ekologi ada berbagai macam di antaranya adalah

1. Ekologi dalam Politik
Ekologi menimbulkan  banyak filsafat yang amat kuat dan pergerakan politik – termasuk gerakan konservasi, kesehatan, lingkungan dan ekologi yang kita kenal sekarang. Saat semuanya di gabungkan dengan gerakan perdamaian dan Enam asa, di sebut gerakan hijau. Umumnya, mengambil kesehatan ekosistem yang pertama pada daftar moral manusia dan prioritas politik, seperti jalan buat kesehatan manusia dan keharmonisan, dan ekonomi yang lebih baik.

2. Ekologi dalam Kacamata Antropologi
Terkadang ekologi di bandingkan dengan antropologi, sebab keduanya menggunakan banyak metode buat mempelajari satu hal yang kita tak bisa tinggal tanpa itu. Antropologi ialah tentang bagaimana tubuh dan pikiran kita di pengaruhi lingkungan kita, ekologi ialah tentang bagaimana lingkungan kita dipengaruhi tubuh dan pikiran kita.
Beberapa orang berpikir mereka hanya seorang ilmuwan, namun paradigma mekanistik bersikeras meletakkan subyek manusia dalam kontrol objek ekologi – masalah subyek-obyek. Namun dalam psikologi evolusioner atau psikoneuroimunologi misalnya jelas jika kemampuan manusia dan tantangan ekonomi berkembang bersama, Dengan baik ditetapkan Antonie de Saint-Exupery: “Bumi mengajarkan kita lebih banyak tentang diri kita daripada seluruh buku. Karena itu menolak kita. Manusia menemukan dirinya sendiri saat ia membandingkan dirinya terhadap hambatan”.

Beberapa Cabang Ilmu dri Ekologi
Karena sifatnya yang masih sangay luas, maka ekologi mempunya beberapa cababng ilmu yang lebih fokus, yaitu:

1.       Behavioural ecology
2.       Communitu ecology or synecelogy
3.       Ecophysiology
4.       Ecosystem ecology
5.       Evolotionary ecology
6.       Global ecology
7.       Human ecology
8.       Population ecology



Ilmu lingkungan atau Environmental Science (ES) merupakan suatu ilmu yang mempelajari interaksi antara komponen-komponen fisik, kimia dan biologi yang ada di lingkungan serta merupakan suatu displin ilmu yang saling melengkapi dengn ilmu alam, ilmu teknik dan ilmu sosial. Dalam keterkaitannya dengan ilmu lingkungan, ES berfokus pada polusi dan penurunan kualitas lingkungan yang berhubungan dengan aktivitas manusia berpengaruh pada perubahanbiologis dan lingkungan berkelanjutan, serta melibatkan aspek ilmu ekonomi, ilmu hukum dan ilmu-ilmu sosial. Keseluruhan aspek ilmu tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan berpengaruh pada lingkungan.

Ilmu lingkungan dalam konteks arsitektur erat dengan istilah Eclogical Design atau Arsitektur Ekologis, dimana dalam setiap perencanaan arsitektur selalu mempertimbangkan kaidah atau aspek lingkungan yang ada untuk dapat memberikan kontribusi di dalam pembangunan sehingga mampu meminimalkan dampak negatif dalam pembangunan demi kelestarian lingkungan dan alam tetap terjaga. Dalam hal ini konteks ilmu lingkungan tidak terlepas dari prilaku manusia itu sendiri sebagai suatu komponen lingkungan yang paling dominan karena manusia senantiasa mengolah, mengambil dan mengembangkan sesuatu yang ada di alam itu sendiri, Untuk mencapai keseimabangan lingkungan tentu diperlukan kesadaran dari manusia agar merasa memiliki dan mencintai segenap makhluk hidup dan alam lingkungannya sebagai tmpat hidupnya.


* Isu – Isu Tentang Perusakan Lingkungan Dewasa Ini

Beberapa isu – isu tentang perusakan lingkungan yang sedang gencar – gencarnya dibahas oleh berbagai pihak yang peduli dan prihatin akan kondisi lingkungan saat ini sedang menjadi topik dunia. Berbagai jenis revolusi dan gerakan cinta lingkungan telah digerakkan untuk menjadi sesuatu yang benar – benar dipikirkan untuk masa depan. Seperti contoh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI), Green Peace, Green Light, Green Movie Community, dan sebagainya. Berbagai inti permasalahan lingkungan digali dari segi sosial, politik, hukum dan ekonomi. Karena keseluruhan aspek ilmu menimbulkan sebab dan akibat yang saling berhubungan dengan lingkungan. Dalam Majalah Sustainable Constuction dijelaskan apa saja yang menjadi penyumbang perusakan lingkungan, dantaranya :

1. Pertambahan jumlah populasi manusia dimuka bumi
Jumlah penduduk yang terus bertambah menyebabkan semakin sesaknya populasi penduduk dunia, hal ini menyebabkan bumi tidak sanggup lagi menampung ledakan populasi yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Kepadatan penduduk menyebabkan kebutuhan konsumsi semakin tinggi. Berbagai rentetan sosial seperti pengangguran, kelaparan, serta penyakit – penyakit lain yang timbul akibat lingkungan pemukiman yang tidak layak huni.

2. Eksploitasi dan konsumsi sumber daya yang berlebihan
Keinginan manusia untuk meningkatkan kenyamanan hidup menyebabkan mereka selalu ingin mengambil sumber daya alam secara terus – menerus, selain itu dituntut pula dengan kecepatan yang semakin lama semakin tinggi. Adanya teknologi menyebabkan perubahan gaya hidup, dan sekarang manusia tidak puas memiliki hunian secukupnya. Hal ini berdampak pada pemikiran mereka untuk menggunakan tanah semaksimal mungkin untuk bangunan karena harga tanah yang semakin menjulang tinggi. Lama kelamaan ruang terbuka hijau akan semakin berkurang.

3.Sumber daya yang tak terbaharukan
Gas bumi dan biji besi merupakan dua contoh sumber daya yang tak terbaharukan. Kayu merupakan salah satu sumber daya yang sangat lama terbaharukan dan kini kayu menjadi material yang tidak sustainable karena tidak mudah terbaharukan. Eksploitasi besar-besaran menyebabkan kita kehabisan sumber daya dengan sangat cepat. Kasus kebakaran, pencurian dan penebangan pohon mengakibatkan hutan tidak sanggup lagi menyerap CO2 dan mengolahnya menjadi H2O.

4. Proses pengolahan dan transportasi
Proses pengolahan dan pengangkutan bahan mentah yang bersumber dari alam menyebabkan perlunya energi dan bahan bakar yang sangat banyak. Yang pada akhirnya berakibat timbulnya emisi atau gas buangan hasil proses pembakaran energi.

5. Pemanasan Global
Konsumsi manusia dalam pengambilan sumber daya, penggunaan transportasi, kapadatan penduduk, pembabatan hutan dan lain sebagainya menyebabkan meningkatnya konsentrasi CO2. Atmosfer di lapisan bumi menjadi menipis dan semakin tebalnya kadar CO2 di udara, sehingga panas matahari terperangkap yang kemudian menyebabkan terganggunya pelepasan panas dari bumi ke luar atmosfer. Hal inilah disebut dengan pemanasan global atau Global Warming, dengan efek yang menyebabkan perubahan iklim yang cukup drastis. 



Klik disini untuk power pointnya

Kesimpulan
Jadi setelah saya membaca dan memahami tentang ekologi dan ilmu lingkungan, seharusnya teori ini bisa di terapkan di kehidupan kita sehari-hari dalam menjalankan segala aktifitas di manapun kita berada. Budaya lingkungan yang ada di sekitar kita seharusnya kita lestarikan, rawat dan lindungi untuk bekal masa depan anak kita agar tidak terjadi lagi yang namanya global warming. Manusia itu makhluk yang serakah tapi jangan sampai kita juga ikutan serakah. mudah-mudahan suatu saat nanti manusia akan tahu pentingnya alam yang ada di sekitarnya, jangan sampai kita menyesal di kemudian hari. Maka dari itu tanamkan budi pekerti kepada alam dengan cara menanam pohon sebanyak-banyaknya agar bisa mengurangi global warming.